Critical Book Report Kriya Keramik
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur saya
panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book
Report ini.
Saya mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah KRIYA KERAMIK, yang telah
memberikan tugas ini kepada saya,saya harap tugas CBR
ini dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan
pembaca walaupun hanya sedikit.
Saya mengetahui sangat
banyak sekali kesalahan dan kekurungan dari tugas yang saya perbuat ini, karena
saya masih belum sempurna dan masih dalam pembelajaran.Maka dari itu, dari
kesalahan-kesalahan yang merupakan dari saya sendiri.Saya mengharapkan kritik
dan saran pembaca untuk kesempurnaan dari tugas Critical Book Report ini
Terima kasih.
Medan, OKTOBER
2019
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………. i
DAFTAR
ISI…………………………………………............................. ii
BAB
I PENDAHULUAN………………………………………………
A. RASIONALISASI
PENTINGNYA CBR……………………….......
B. TUJUAN
PENULISAN CBR ……………………………………….
C. MANFAAT
CBR…………………………………………………….
D. IDENTITAS
BUKU…………………………………………………
BAB II RINGKASAN ISI
BUKU…………………………………
1.
BAB 1………………………………………………………………
2.
BAB 2………………………………………………………………
3.
BAB 3………………………………………………………………
BAB
III. PEMBAHASAN…………………………………………….
BAB
IV. PENUTUP………………………………………………….
KESIMPULAN
DAN SARAN……………………………..............
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………….
BAB I. PENDAHULUAN
A.
RASIONALISASI
PENTINGNYA CBR
Sering
kali kita bingung untuk memilih buku refrensi untuk kita baca dan kita pahami.
Terkadang dimana kita memilih satu buku , namun kurang memuaskan hati pembaca
karena isi dalam buku kurang terperinci. Misalnya dari segi bahasa ,
pembahasan, tentang KERAMIK, oleh karena itu penulis ingin membuat critical
book report untuk mempermudah pembaca dalam memilih refrensi , terkhusus pada
pada pokok bahasan tentang KRIYA KERAMIK
B.
TUJUAN
PENULISAN CBR
1. Mengulas
isi sebuah buku
2. Mencari
dan mengetahui informasi dalam yang ada dalam buku
3. Melatih
diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap
bab dari buku ini
4. Mengkritisi
satu topic materi kuliah kriya keramik dengan yang ada
C.
MANFAAT
CBR
1. Untuk
menambah wawasan tentang apa fungsi sebenarnya dari keramik
2. Untuk
mengetahui cara membuat keramik dengan benar
3. Untuk
bisa tahu membedakan teknik dalam membuat sebuah seni keramik
4. Untuk
mengetahui langkah dalam pembuatan keramik
D.
IDENTITAS
BUKU YANG DI REVIEW
Judul
: KERAMIK TIGA KARAKTER
Edisi : pertama
Pengarang : WAHYU
TRI ATMOJO-TIMBUL RAHARJO-PONIMIN
Penerbit : PERDANA PUBLISHING
Kota
terbit : MEDAN
Tahun
terbit : 2015
ISBN : 978-602-6970-09-1
BAB II RINGKASAN ISI BUKU
1.
BAGIAN
PERTAMA. TOREHAN ORNAMEN BATAK PADA
KERAMIK.
Seni
kerajinan keramik dengan bahan baku tanah liat yang ada didaerah Tanjung Morawa
Kabupaten Deli Serdang Provinsi SUMATERA UTARA yang mempunyai bentuk struktur
bermacam-macam. Dalam penelitian ini akan berusaha menciptakan seni kerajinan
keramik dengan mengeksplor sumber budaya local etnis batak yang kaya ornamen
dan dapat diaplikasikan sebagai elemen hias pada struktur bentuk keramik.
Kekayaan
sumber budaya local etnik batak tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber ide
dalam penciptaan karya seni kerajinan keramik. Kemampuan menelaah muatan local
yang megandung berbagai macam symbol tradisional tersebut memberikan peluang
untuk membangun landasan penciptaan yang tidak semata-semata merubah yang sudah
ada tetapi juga mempertimbangkan serapan local yang bernuansa global, yang
kemudian muncul temuan-temuan yang inovatif. Masing-masing etnis di Sumatera
Utara mempunyai sumber budaya beruma ornament yang didalam penelitian ini
dijadikan objek untuk divisualisasikan kedalam teknik batik untuk menghasilkan
produk seni kerajinan yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi ( Baginda
Sirait,1980)
Penciptaan
dan pengkajian ini menerapkan metode pengembangan dari Borg dan Gall,1933,
yaitu metode yang menekankan pada pengembangan produk sehingga bisa
diaplikasikan dalam konteks yang lebih luas. Oleh sebab itu prosesnya dideskripsikan
secara rinci dan hasil dari evaluasi. Rumusan model penciptaan diawali dengan
pendataan ornament batak sebagai sumber daya budaya tradisonal yang oleh
masyarakat sempat diyakini sebagai nemda magis oleh suku batak.
2.
BAGIAN
KEDUA. PERKEMBANGAN KERAJINAN GERABAH KASONGAN YOGYAKARTA.
Industri
kerajinan gerabah telah menjadi mata pencaharian penduduk Kasongan. Hampir
semua penduduk Kasongan menggantungkan hidupnya membuat kerajinan gerabah.
Beberapa pengrajin bertempat tinggal di pinggiran jalan Kasongan dan membuka
artshop, mereka memiliki usaha penjualan
langsung kepada konsumen yang berkunjung diKasongan, juga mendapat pesanan.
Kemudian mereka memperkejakan pengrajin lain yang tidak memiliki artshop untuk berkerja
ditempat usaha tersebut. Pengrajin yang memproduksi dirumah sendiri
masing-masing memiliki spesialis tergantung tingkat mereka. Ada dua kelompok
pengrajin dilihat dari hasil karyanya
yaitu gerabah untuk keperluan dapur dan gerabah untuk keperluan seni.
Jumlah
pengrajin Kasongan terjadi pasang surut, tergantung pada banyak sedikitnya
pesanan yang dikerjakan. Pasang surut lumrah karena mereka berkerja dengan cara
borongan harian, jika borongan maka berapa hasil jumlah gerabah yang dapat
diselesaikan atau berapa hari mereka bekerja. Para pengrajin yang memiliki
usaha sendiri dirumahnya mulai memperluas pasar dengan tidak menyetor pada satu
pengusaha, namun mereka juga menyetor hasil gerabah setah jadinya kepada
pengusaha lain yang memerlukan.
Pembinaan
kerajinan Kasongan ini diawali keterlibatan
Larasati Sulaiman Suliantoro dengan memesan produk vas bunga sebagai pelengkap
rangkaian bungannya. Pot yang semula polos diberi hiasan dengan teknik tempel
pada bagian bahan sebagai dekorasi. Selain Larasati Sulaiman Suliantoro
kerajinan ini jugua didogkrak oleh Sapto Hoedojo dengan desainnya “nogokukilo”.
Setekah itu para mahasiswi ASRI seperti WIDAYAT, GUSTAMI, NARNO, A. ZAENUURI,
PONIMIN, TIMBUL RAHARJO, dan lainnya. Mereka banyak mengadakan studi praktek lapangan
di Kasongan juga ikut memberikan arahan desain baru bagi perkembangan gerabah
Kasongan.
3.
BAGIAN
KETIGA. KRIYA KERAMIK DINOYO MALANG : DARI
GERABAH LOKAL HINGGA KERAMIK KRIYA SENI
Munculnya
keramik Dinoyo tidak terlepas dari gerabah Dinoyo yang sudah terlebih dahulu
sudah ditekuni pengrajin setempat secara turun temurun. Penekunan gerabah
sebagai profesi perajin pada awalnya tidak terlepas pada adanya factor
kebetuhuan utnuk memenuhi peralatan rumah tangga tradisional pada masyarakat
sekitarnya. Teknologi pembentukann menerapkan teknik putar lambat dan putar
cepat, untuk mengakhiri pembentukan dilakukan teknik tatap landas. Teknik ini
menggunakan alat pembentuk meja putar dan baru sebagai pembentuk dinding
gerabah.
Pada
era keramik Stonewere dihasilkan
produk keramik hias dengan bahan utama kaolin, ballclay,kwarsa, dan felsfart. Pembentukan karya yang lebih banyak
didominasi teknik cetak, yaitu teknik pembentukan keramik dengan menuangkan
tanah liat cair kedalam cetakan yang terbuat dari gips. Perkembangan desain
maupun teknologi keramik Dinoyo, utamanya pada jenis keramik hias tidak
terlepas dari peran lembaga yang ada disekitarnya.
BAB III. PEMBAHASAN
Buku yang
berjudul keramik tiga karakter.Dalam buku ini terdapat 3 buah bagian yang
berbeda dengan pengarang yang berbeda pula pada masing- masing bagiannya. Pada
bagian pertama membahas tentang sebuah ornament yang difungsikan sebagai
penambah estetika dalam keramik, bagian kedua gerabah Kosangan yang ditambah
teknik tempel menjadikan kerajinan desa tersebut menjadi lebih memiliki nilai
ekonomis, dan bagian ketiga membahas tentang gerabah Dinoyo. Ketiga bagian ini
menjelaskan bahwa keramik disetiap daerah memiliki cirri khas tersendiri dalam
menghasilkan keramik dengan nilai keindahan yang masing-masing berbeda.
BAB IV. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari buku ini saya dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam
mengkritisi sebuah buku tidaklah hanya dilihat dari tambilan buku saja, tetapi
penulisan, bahasa, isi dan tata letak juga harus diperhatikan untuk menjadi
panduan yang baik dalam pengerjaan tugas. Untuk mendapatkan ilmu
yang mendalam dalam mata kuliah kriya keramik ini, saya selaku penulis, membuat
CBR mata kuliah kriya keramik agar kita dapat mengetahui dan tidak keliru dalam
memilih sebuah buku untuk menjadi refrensi di mata kuliah kriya keramik.
B. SARAN
Dari
buku yang saya kaji agar tidak memberikan subbab yang lebih jelas dan mendalam
mengenai pengolahan sebuah keramik yang terkenal disebuah daerah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Keramik Tiga Karakter Karya Wahyu Tri Atmojo, Timbul Raharjo, Ponimin
Komentar
Posting Komentar